Diskominfo Kabupaten Purwakarta bersama Dinas Kesehatan Kab. Purwakarta gelar diskusi membahas mengenai, mengefektifkan kembali Aplikasi Sampurasun Dokter dan Sampurasun Bidan yang bertempat di Command Center Ogan Lopian Rabu, (12/01/2022). Turut hadir dalam diskusi tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Purwakarta dr. Asep Saepudin, MH. Kes dan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Endang Saepudin, SKM.

Kegiatan diskusi ini berkaitan dengan mencari solusi agar aplikasi Sampurasun dokter dan Sampurasun bidan ini dapat digunakan secara aktif dan mudah oleh masyarakat. Tentunya, ini semua memerlukan kerjasama antara Dinas Kesehatan yang merupakan OPD penyedia tenaga kesehatan serta peran Diskominfo dari sisi IT atau teknologinya.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan, aplikasi ini dapat digunakan secara baik namun kita harus memperhatikan kendala sekaligus mencari solusinya. Bagaimana jika aplikasi ini digunakan di daerah terpencil yang belum memiliki sinyal bagus, Diskominfo selaku leading sektor harus menyiapkan agar tersedianya jaringan telekomunikasi yang baik, jika tidak hal ini dapat mejadi kendala dalam melakukan Pelayanan kepada masyarakat di karenakan Apliaksi Sampurasun dokter dan bidan merupakan pengaplikasian Teknologi, dimana setiap warga harus menggunakan Handphone untuk bisa mengakses apliaksi Sampurasun Dokter dan Sampurasun Bidan.

Selain itu, SDM atau tenaga dokter dan bidan sangat perlu dibahas jika tenaga kesehatan tidak kita persiapkan maka aplikasi ini tidak dapat digunakan oleh masyarakat. Dan seluruh tenaga kesehatan harus siap selama 24 jam bila sewaktu-waktu warga memerlukan layanan. Solusi dari kendala tersebut yaitu, aplikasi Sampurasun Dokter dan Sampurasun Bidan ini melalui IGD Puskesmas seluruh Kab. Purwakarta karena ketika ada aduan dari masyarakat bisa terlayani 24jam.

Yus Djunaedi Rusli selaku Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, menyampaikan bahwa kami Diskominfo hanya menjembatani Dinas Kesehatan bagaimana agar apliaksi Sampurasun dokter dan Sampurasun bidan bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat Purwakarta. Aplikasi ini dapat digunakan layanan yang bersifat konsultasi saja yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian resep obat kepada warga. Jadi tidak ada kunjungan oleh dokter atau bidan. (Ky)