Pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta bekerja secara positif dan Produktif yang dapat menguntungkan bagi seluruh Masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Pada dasarnya untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif selaiknya para pemangku kepentingan serta pemerintah daerah mensinergikan antara tujuan dan akan menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

Munculnya Berbagai keluhan masyarakat menggenai panjangnya antrian pasien rawat jalan di Rumah Sakit serta kesulitan mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan medis menjadi sorotan berbagai pihak. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Purwakartamelalui Dinas Kesehatan mencoba beberapa terobosan dalam upaya menyelesaikan permasalahan tersebut, dengan mengintegrasikan seluruh layanan berbasis IT baik dari Provinsi atapun kementerian kesehatan dengan Command Center Bale Ogan Lopian Diskominfo Purwakarta.

Layanan kesehatan berbasis IT Pemerintah Kabupaten Purwakarta punya Sampurasun Dokter dan Sampurasun Bidan yang dapat langsung di Akses di SmartPhone. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan. Dinas kesehatan sendiri tidak hanya memiliki layanan berbasis IT yang berasal dari daerah, ada juga layanan dari Provinsi dan Kementerian Kesehatan, Salah satunya adalah “SISRUTE” dan “SIRANAP”.

Sisrute yang awal nya dikembangkan oleh RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo kini telah diadopsi oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan guna dikembangkan dan telah diterapkan secara nasional. Kedepannya Sisrute akan diintegrasikan pula dengan SIMRS GOS (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit Global Open Source), sehingga seluruh Sistem Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan akan dapat terintegrasi di suatu sistem yang dapat saling terkoneksi antar satu dengan lainnya. Sedangkan untuk Siranap sendiri adalah aplikasi yang menyajikan informasi tentang ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara real time (waktu nyata), adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah akses informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit kepada masyarakat atau pihak yang membutuhkan.

2. Minimalisasi terjadinya kasus pasien ditolak karena tempat tidur penuh

3. Menunjang pelayanan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (spgdt)

4. Menunjang sistem rujukan terintegrasi (sisrute)

Adapun untuk mensinergikan Aplikasi-aplikasi tersebut dibutuhkan kerjasama lintas sektor yaitu antar rumah sakit dengan puskesmas yang dimana saat ini belum berjalan dengan optimal. Untuk itulah Dinas Kesehatan bidang Pelayanan Kesehatan mengajak Diskominfo dalam mensinergikan layanan-layanan tersebut agar dapat terintegrasikan dengan Call Center 112 yang merupakan layanan kegawat daruratan dan Bale Ogan Lopian, tujuannya adalah agar warga tidak terlalu banyak nomor untuk dihubungi ketika keadaan Darurat cukup di satukan di Call Center 112 yang bertempat di Command Center Bale Ogan Lopian.

Diharapkan kedepannya dengan mensinergikan dan mengintegrasikan seluruh layanan berbasis IT ini dengan Command Center permasalahan ataupun kendala-kendala secara teknis khususnya ketika On The Spot dimana sulit untuk menghubungi pihak terkait warga cukup menelpon Call Center 112 seluruh operator bekerja selama 24 jam menjaga monitor/ panggilan kegawat daruratan dimana yang nantinya operator akan menghubungi langsung ke OPD terkait. Dan untuk layanan rujukan serta Bad Monitoring kedepannya dapat terintegrasi antara rumah Sakit Daerah ataupun Swasta dengan Command Center yang dapat dilihat langsung oleh Masyarakat.

Agar semua dapat tersampaikan dan terlaksanakan seluruhnya dibutuhkan kerjasama serta adanya kesepakatan antara Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dengan pihak-pihak terkait. Tujuannya tidak lain adalah untuk melindungi, melayani serta memberikan rasa aman kepada Masyarakat khususnya dalam bidang Kesehatan. (Ky)