Diskominfo kabupten Purwakarta setelah menyelenggarakan pelatihan aplikasi warga dengan tiga gelombang, akhirnya pada hari Kamis 03/10/19 bertempat di Aula Kecamatan Wanayasa pelatihan aplikasi sapa warga gelombang ke empat atau terakhir diselenggarakan.

            Turut hadir dalam pelatihan tersebut Ibu Kepala Dinas Kominfo Purwakarta dan Camat Kecamatan Wanayasa selaku tuan rumah. Peserta dalam pelatihan tersebut terdiri dari 4 kecamatan yaitu kecamatan Wanayasa, kecamatan Pondok Salam, kecamatan Kiarapedes, dan kecamatan Bojong. Kemudian dari masing-masing kecamatan membawa perwakilan sebagai berikut, 14 perwakilan desa, 15 orang ketua RW/Perwakilan, 11 orang perwakilan Pendamping Lokal Warga (PLD). Dengan komposisi peserta pelatihan yang dibuat, mengharapkan materi akan terbagi dengan menyeluruh dan berimbang.

            Pelatihan aplikasi sapa warga di awali sambutan camat Kecamatan wanayasa Jaya Pranolo, S.Stp, M.Si, atas nama tuan rumah beliau mengucapkan selamat datang kepada peserta pelatihan meminta agar fokus dan konsentrasi ketika materi disampaikan.

Selanjutnya dalam sambutannya Jaya menyampaikan, “ perangkat desa dan ketua RW/RT merupakan bagian dari pemerintah dengan memiliki peran yang sama untuk menjalankan tugas. Saya mengibaratkannya seperti pemain bola, dalam arti bahwa perangkat desa, RW dan RT harus lebih proaktif dalam melayani masyarakat karena mereka memiliki peran yang sangat penting dan aktivitas yang langsung dirasakan oleh masyarakat bisa terpantau RW ataupun perangkat desa setempat.”

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta, Dra. Hj. Siti Ida Hamidah, MM. Membuka pelatihan untuk gelombang terakhir ini sekaligus menutup seluruh rangkaian pelatihan. Menurut ida,”Dalam konteks inilah, pemerintah provinsi berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada di bawahnya membuat suatu terobosan dengan membangun suatu aplikasi yang menjembatani komunikasi warganya langsung dengan birokrasi, baik birokrasi yang ada di tingkat kabupaten  maupun birokrasi yang ada di tingkat provinsi sesuai dengan kewenangannya.”

Aplikasi ini diberi nama “sapawarga” sesuai dengan spiritnya yang ingin menyapa seluruh masyarakat jawa barat termasuk masyarakat yang ada di purwakarta. Namun perlu saya garis bawahi, khususnya bagi para admin yang mengelola aplikasi ini untuk bijak dan pintar dalam memilih dan memilah mana permasalahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten dan mana yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, sehingga efektivitas komunikasi dapat terbangun dengan baik. Dengan adanya kegiatan pelatihan aplikasi sapawarga ini, saya harapkan selain dapat memberikan pembekalan pengetahuan bagi para admin dan operator juga dapat terjalin silaturahmi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dengan masyarakat purwakarta, sehingga terbangun suatu kebersamaan dalam mewujudkan purwakarta istimewa dan jabar juara lahir dan batin. Ujar ida

Aplikasi sapa warga ada dua versi yaitu yang untuk Kecamatan dan desa aplikasi berbasis website sedangkan untuk RW aplikasi berbasis Android. Admin memiliki tugasnya masing-masing diantaranya, admin Provinsi dapat memonitoring / mengelola pengguna yang ada dikabupaten hingga Rw, sedangkan admin Kabupaten dapat mengelola admin kecamatan hingga Rw, dan admin kecamatan dapat mengelola admin desa dan Rw, terakhir adalah admin desa hanya bisa mengelola User Rw. Sedangkan Rw sendiri merupakan pengguna yang dapat melakukan pelaporan dan usulan aktivitas yang dirasakan warga secara langsung. Sedangkan fitur tambahan yang bisa warga gunakan diantaranya, menu lapor, survey, polling, nomor penting, E-Samsat, administrasi, dan fitur lainnya. (KY)