Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan TIK dilingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) mengadakan pertemuan dengan para operator TIK seluruh Perangkat Daerah pada hari ini tanggal 4 Juni 2018 yang bertempat di Aula Bale Janaka.

Acara selain dihadiri oleh para operator TIK juga diisi oleh Kepala Dinas Kominfo, Kabid Aplikasi dan Informatika (Aptika), Kabid Jaringan dan Kabid Humas dan Informasi sebagai narasumber dalam pertemuan ini.

Dalam sambutannya Kadis Kominfo Drs. Suhandi, M.Si menjelaskan bahwa saat ini sudah ada Common Center sebagai Pusat Data yang disebut dengan "Ogan Lopian" dan diharapkan menjadi Pusat informasi dan pelayanan dari dan kepada masyarakat Purwakarta.

Drs. Suhandi, M.Si menegaskan tiap Pimpinan OPD adalah Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) sehingga dalam jaman IT ini diharapkan bisa memenuhi harapan masyarakat untuk terbuka dan transparan menginformasikan Dinas atau OPD-nya. Dan diharapkan pula tiap aplikasi yang berbasis pelayanan kepada masyarakat untuk bisa terkoneksi dengan Common Center yang sudah ada ini, sehingga masyarakat menjadi mudah mengakses informasi dalam sebuah aplikasi yang bisa terhubung dengan aplikasi berbeda pada pelayanan masyarakat yang berbeda, seperti program Sampurasun dokter, sampurasun bidan, info Pariwisata, layanan Damkar, layanan mobil Ambulan dan lainnya. 

Dalam paparannya Kabid Aptika Yus D. Rusli, S.STP, M.Si menjelaskan bahwa Di jaman internet ini, tiap OPD diharapkan mempunyai 2 aplikasi yaitu berupa Website yang berisi informasi yang formal tentang Dinasnya dan kedua berupa Sistem informasi manajemen yang berbasis statistik dan pelayanan, seperti aplikasi Simpeg dan Simantan pada Dinas BKPSDM.

Yus D. Rusli, S.STP, M.Si menegaskan bahwa masalah besar di bangsa ini untuk maju adalah tidakadanya keberlanjutan dari sebuah program dan kebijkan. Ganti pemimpin biasanya ganti pula kebijakkannya, baik kepala Daerah maupun pemimpinan Nasional. Jangan sampai biaya mahal yang sudah dikeluarkan untuk investasi pada bidang IT ini dan menjadi kebijakan pemimpin sebelumnya jadi tak terpakai karena bergantinya pemimpin. Untuk itulah kegiatan pertemuan optimalisasi seperti ini menjadi sangat penting untuk keberlanjutan program yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Dalam paparannya Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Hendra fadly, S.E menjelaskan bahwa sebenarnya dalam hal pemanfaatan IT ini belum ada yang benar2 efektif melaksanakannya. Kota Bandung yang dianggap sebagai contoh Smartcity pun belum begitu efektif, hanya pemantauan kondisi kota via CCTV yang sudah termnfaatkan dengan baik.

Saat ini Bidang Informasi dan Komunikasi Publik sedang menggarap Anjungan Transfaransi Mandiri (ATM), sebuah anjungan yang bisa dipakai masyarakat untuk mendapatkan informasi yang lebih mudah tentang seluk beluk kota Purwakarta, baik informasi tiap OPD maupun tempat-tempat destinasi wisata yang ada.

Hendra fadly, S.E menegaskan pentignya Inovasi dimiliki oleh para pegawai dilingkungan Kominfo. Sebagai contoh ada pegawai yang punya gagasan mengenai Gojeg Plastik (Gotik). Idenya sangat sederhana yaitu menjemput dan mendaur ulang sampah plastik, tapi dampaknya terhadap menjaga lingkungan sangatlah besar karena bisa mengurangi polusi 1 ton sampah plastik tiap bulan nya.

Dalam sambutannya Kabid Teknologi dan Informatika Ferry Heryana, S.E menjelaskan bahwa saat ini Bidangnya sedang melaksanakan pemasangan jaringan Fiber Optik atau FO ke tiap-tiap OPD. Secara fisik hampir semua OPD sudah terkoneksi kecuali kecamatan Sukasari karena jauh. Pertimbangan utama media komunikasi menggunakan FO adalah karena selain lebar jalur (bandwidth) yang lebih lebar juga dibanding media komunikasi lainnya juga diharapkan lebih tahan lama terpakai. Sebelumnya digunakan media jaringan Wireless Access point, tapi mempunyai kendala utama yaitu mudah terkena sambaran petir sehingga banyak alatnya yang rusak dan tak bisa digunakan lagi.

Secara umum Kabid Jaringan berjanji akan menindaklanjuti aduan dari tiap OPD ini sesegera mungkin dan mohon kesabaran karena keterbatasan SDM yang ada mengingat luas dan jauhnya jangkauan insfrastruktur yang harus dipasang. (Rus)