Selasa (24/11/2020), Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selaku pemrakarsa Gerakan menuju 100 Smart City yang bekerjasama dengan beberapa Kementerian melakukan evaluasi terhadap penerapan program Smart City di Kab. Purwakarta. Evaluasi yang dilakukan secara virtual ini dilaksanakan di Pendopo Sekretariat Daerah Kab. Purwakarta yang dihadiri oleh para kepala Perangkat Daerah yang terkait langsung dengan Program ini, diantaranya Bappelitbangda, Diskominfo, Dinkes, DMPTSP, DKP, DLH dan DKUPP.

Bupati Purwakarta dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Kab. Purwakarta mengatakan, tahun ini merupakan tahun ketiga  keikutsertaan dalam program 100 Kabupaten/Kota. Rintisan Smart City yang diprakarsai oleh Kemenkominfo, Kemedagri, Kementerian PUPR, Kemen PANRB, dan Bappenas. Banyak pengalaman berharga yang kami dapat selama menjalankan program ini dan tentunya semuanya kami jadikan sebagai pelajaran dalam membangun Purwakarta sebagai Kabupaten Cerdas menghadapi Tantangan Jaman. termasuk tantangan dalam menghadapi kondisi pandemik saat ini.

Dari segi Infrastruktur pendukung Smart City, saat ini seluruh Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Purwakarta telah didukung dengan jaringan Internet Fiber Optik. Berikutnya, ada 105 desa dari total 183 desa yang telah diberikan layanan Internet. Sedangkan untuk aplikasi Pemkab Purwakarta telah membangun 95 aplikasi yang tersebar di seluruh Perangkat Daerah, baik yang berbasis web maupun android.

Dalam membangun Enam Dimensi Smart City, Kabupaten Purwakarta mencoba menggali potensi dan kearifan lokal yang relevan dengan kondisi Purwakarta saat ini. Adapun keenam dimensi Smart City tersebut meliputi Smart Governance, Smart Economy, Smart Branding, Smart Society , Smart Enviroment dan Smart Living. Untuk dimensi Smart Governance Pemkab Purwakarta dengan program Gempungannya telah berhasil mendekatkan pelayanan masyarakat hingga halaman rumah warga. Untuk Smart Economy Galeri Menong menjadi sebuah solusi untuk menampung dan menjual produk yang berkualitas dari UKM yang ada di Kabupaten Purwakarta yang dikelola langsung oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian. Sedangkan dimensi Smart Branding Pemkab Purwakarta membangun ikon serta Arsitektur kota dengan ciri Khas yang sesuai dengan Karakter Purwakarta yang berbudaya dan berkesenian. Salah satunya adalah Arsitektur bangunan Julang Ngapak dan Gapura Malati yang diterapkan pada bangunan dilingkungan Pemkab Purwakarta.

Untuk Dimensi Smart Society Pemkab Purwakarta melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan membangun budaya Literasi masyarakat dengan menggulirkan Program LIPERPUL yaitu Lima Program Perpustakaan Unggulan (Getuk Lindri, Maranggi, Simping, Pala Manggu, Ngala Manggu). Sedanglan untuk Smart Environment adalah bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membangun Bank Sampah Induk (BSI) yang diintegrasikan dengan Pusat Daur Ulang (PDU) di Daerah Kecamatan Ciwareng. Dan yang terakhir dimensi Smart Living diwujudkan dengan membangun jaringan CCTV agar kondisi seluruh sudut kota dan area-area penting dapat terpantau.

Keberhasilan Program Smart City sangat dipengaruhi oleh seberapa kuatnya kolaborasi antara pemerintah, Stakeholder dan masyarakat dalam menyikapi permasalahan yang ada. sehingga dapat diperoleh solusi cepat dan tepat dari setiap permasalahan yang dihadapi. Sedangkan Teknologi hanya sebagai pendukung dalam mencapai tujuan. Oleh karena itulah, Pemkab Purwakarta terus berusaha untuk meningkatkan keterlibatan Masyarakat dan seluruh Stakeholder dalam mewujudkan “Purwakarta Smart City”.

Kegiatan Evaluasi ini sangat penting bagi Kabupaten Purwakarta untuk mengukur tingkat keberhasilan dari program-program yang telah dijalankan. Arahan dan dukungan dari Kementerian Kominfo RI dan Evaluator sangat membantu dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan program Smart City di Kabupaten Purwakarta. (KY)